Tuhan, dimana?
AKU sungguhlah dekat Bagi dia yang Bertaqwa……
********
baru dua pekan aku menjejakkan kaki di bumi pertiwi,
bahagia, sedih campur menjadi satu…
bahagia karena setelah sekian lama akhirnya aku berkesempatan bersua dengan orang tua, keluarga, sahabat…
sedih karena harus kembali meninggalkan suami tercinta…..
lebih sedih lagi karena aku baru menyadari bahwa indonesia kini jauh sudah berbeda, sayangnya bukan berbeda ke arah positif tetapi negatif…
aku merasakan indonesia kini permasalahanya penuh dengan kekompleksan yang luar biasa. Mulai masalah polusi udara, birokrat yang tidak bertanggung jawab, kebijakan diatas kertas yang berbeda dengan kenyataannya, tingkat kriminalitas yg tidak terbendung dsb. Indonesia yang saya maksud disini adalah jakarta.
Contoh paling sederhana, saya mulai sakit macem2, dan takkala saya ke dokter biaya rumah sakit di Indonesia (jakarta) jauh lebih mahal dibandingkan biaya rumah sakit saya di korea selatan.
Masyarakat indonesia pun sangat unik, orang kerap kali berkata “sabar, sabar”… Saya kerap dianggap tidak sabar dan tidak nerima. saya melihat kata sabar di konteks ini sama dengan apatis dan nerimo yah sebatas karena udah tau ujung-ujungnya ga akan ada perubahan apa-apa walaupun seseorang berusaha dengan giat melakukan sesuatu.
yah orang indonesia semakin apatis dan masa bodo dengan dirinya, lingkungan sekitarnya. yang terpenting baginya adalah bagaimana diirinya…
saya juga kerap diminta ikhlas disetiap ketidakadilan yang terjadi, ikhlas orang tidak suka karena sebatas cerita orang lain, walaupun belum tentu yang diceritakan benar adanya.
harus ikhlas walau ketidakadilan ada dimana-mana.
saya cuma berharap biarlah para pemimpin itu lalim dengan “kacamata like and dislikenya”, bukan pada mengenal orang yang baru datang dan tidak punya salah ini untuk diberi kesempatan berkembang…
saya cuma berharap akan ada signifikan perubahan pemikiran karena Allah membukakan hidayahnya…
saya cuma berharap akan ada konsistensi saya untuk senantiasa menyerahkan diri sebaik mungkin atas kehendak Allah, atas hidup saya dan memudahkan saya untuk berkumpul kembali bersama suami saya, dan meretas keluarga samara yang sama-sama kami cita-citakan.
*****
Allah, hamba memohon padaMu petunjuk dan kemudahan…
Allah, Kau lah pemilik segala kunci persoalan, MUDAHKAN seluruhnya Ya Robb!